FOLLOW ME ON TWITTER: @nemodimz

Minggu, 07 Maret 2010

Muhammad dan Pengemis Buta

Hasil yang gw dapet dari ta’aruf gw selama 6 hari, gw terkesan banget sama cerita “Muhammad dan Pengemis Buta”

Suatu hari Muhammad pergi ke suatu pasar. Pandangannya terpaku pada seorang kakek buta yang sedang mengemis di pinggir jalan. Muhammad merasa kasihan melihat kakek itu yang susah melakukan aktifitas karena kebutaannya itu.

Hatinya pun terketuk untuk membantu kakek itu yang akan makan. Muhammad membantu untuk menyuapi kakek tersebut, bahkan Muhammad pun membantu untuk mengunyah makanan tersebut. Selesai kakek itu makan, kakek pun bertanya “Siapa namamu nak?”, akan tetapi Muhammad tidak menjawab apa-apa dan langsung Muhammad meninggalkan tempat tersebut

Nama Muhammad ketika itu sedang terkenalnya dengan fitnah yang mengatakan bahwa Muhammad adalah orang jahat, Muhammad adalah orang ngga tau diri, bahkan ada yang menfitnah bahwa Muhammad sudah gila.

Hari berikutnya Muhammad kembali ke pasar tersebut, seperti biasa Muhammad memberi makan pengemis tua tersebut. Pengemis itu banyak sekali bercerita tentang dirinya, tentang negara, bahkan tentang Muhammad. Pengemis tersebut mencemoohkan Muhammad di depan Muhammad-nya sendiri. Akan tetapi Muhammad tetap sabar dan tabah akan semua fitnah itu.

Seiring jalannya waktu, Muhammad selalu datang ke pasar tersebut untuk memberi makan pengemis itu. Dan setiap pengemis itu menanyakan nama Muhammad, Muhammad tidak pernah menjawab.

Suatu hari Muhammad meninggal dunia., tiada lagi yang memberi makan kepada kakek itu. Beberapa hari setelah Muhammad meninggal, ada yang datang ke pasar itu dan memberikan makan kepada pengemis itu yang ternyata ia adalah seorang sahabat Muhammad. Saat pengemis itu memakannya, tidak segan pengemis tua itu memuntahkannya. Pengemis itu merasa ada yang beda dari cara memberikan makannya yang biasa dilakukan Muhammad dengan lembut dan kasih sayang. Pengmis itu pun berkata:

Pengemis: Siapa kamu, kamu pasti bukan orang yang biasanya kan !!
Sahabat: Iya, saya memang bukan orang yang biasa datang ke sini
Pengemis: Lantas kamu siapa?
Sahabat: Saya adalah sahabatnya
Pengemis: Kenapa kamu? Bukan orang yang biasa datang ke sini?
Sahabat: Ia telah meninggal dunia
Pengemis: Apa? Inalilahi .. Memang siapa nama pemuda itu
Sahabat: Dia adalah “Muhammad”

Setelah pengemis itu tau bahwa ia adalah Muhammad, pengemis itu langsung menangis, menyesal, dan merasa bersalah pada Muhammad. Ternyata orang yang selama ini ia cemoohkan, dan ia hina-hina adalah orang yang selama ini mengasihinya, memperhatikannya, dan menyayanginya.

Cerita ini memberi inspirasi pada saya untuk menghargai semua nikmat Tuhan. Selalu semangat hidup dan tetaplah menjadi orang yang “tuli” akan semua cemoohan atau hinaan dari orang lain yang bisa menurunkan semangat hidup kita.

1 komentar: