FOLLOW ME ON TWITTER: @nemodimz

Minggu, 07 Maret 2010

Mother "Super Woman"

Mother, she is my SUPER WOMAN.


Gw tiba-tiba teringat masa-masa kecil gw.

Bisa gw rasain ketika ibu bertahan, menahan nafsu, menahan sakit untuk melahirkan kita.
Menjadi orang yang pertama kali melihat kita lahir.
Menjadi yang selalu tersenyum melihat kita menangis.

Ibu.. Selalu mengajarkan kita untuk berbicara, berjalan, berpikir.
Ibu.. Selalu berusaha mengartikan bahasa (bayi) kita.
Ibu.. Yang selalu membawa kita kemana-mana.
Yang selalu membanggakan keluguan kita kepada orang lain.
Dan berharap yang terbaik untuk kita.

Ibu.. Selalu ingin membelikan kita mainan namun tidak bisa.
Ibu.. Selalu memarahi kita ketika kita tidak belajar, agar kita menjadi anak pintar
Ibu.. Selalu melarang kita untuk bermain di tempat berbahaya, karena ibu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Tapi kamu malah memarahinya, menendangnya, memukulnya, menyakarnya, menggigitnya, menjenggutnya karena yang kamu inginkan tidak diperbolehkan.

Dan ketika kamu sudah remaja..
Ibu bangga kamu telah bisa mengurusi dirinya sendiri, kamu telah mandiri.
Ibu bangga kamu telah banyak teman di sekolah.
Ibu selalu solat tahajud sambil terkantuk-kantuk, dan berdoa yang terbaik untuk kita.
Ibu.. Selalu membukakan pintu untuk kita setelah ia solat tahajud karena kamu belum pulang dari pagi.
Ibu tersenyum karena ia tau pasti kamu pulang malam untuk mengerjakan tugas.
Ia tidak tahu kalo kamu baru saja dari tempat dunia gemerlap untuk mabok-mabokan.

Kamu marah-marah karena ibu membukakan pintu terlalu lama.

Ibu bangga ketika kamu lulus SMA.
Ibu memberi uang semester kuliah kepadamu.
Tapi apa? Malah kamu pakai hura-hura, kamu belikan narkoba.
Ibu yang selalu khawatir akan keadaanmu.
Ia yang selalu kamu reject teleponnya karena kamu tidak pulang-pulang selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Ibu selalu menangis di rumah, bahkan sampai sakit-sakitan.

Ibu berusaha menyusul keberadaanmu. Dengan rasa khawatir ia menyusulmu di tempat balik jeruji besi karena kamu ketahuan memakai narkoba, mabok-mabokan.
Kamu malah memarahinya karena kamu tidak suka disusul.


Dan ketika akhirnya kamu pulang ke rumah, kamu melihat bendera kuning yang terpampang depan rumah.
Dan setelah kamu masuk ke dalam rumah, kamu lihat sesosok wanita yang tidak hidup lagi telah terbungkus kain kafan. Hanya yasin yang kamu dengar disekelilingmu. Setelah kamu lihat jasad itu "She is my mother".

Air mata mulai keluar sambil bertanya pada diri sendiri "Orang ke berapa ribukah aku yang menangisi ibuku? Kenapa aku baru tahu? Apakah aku terlalu cuek? Aku tidak memperhatikan dirinya? Apakah hari itu adalah hari terakhirku MEMARAHI ibuku? Aku belum membuktikan harapannya dariku. Ibu bangun bu...Secepat itu ibu pergi?".

"Aku sayang ibu...". Coba kamu pikir, kapan terakhir kamu bilang itu pada ibumu?
Apakah hampir tidak pernah dibanding bahasa kasar yang kamu katakan pada ibumu?

Apa yang harus ku lakukan sekarang?

IKHLAS..

Ikhlas akan apapun cobaannya.
Banyak yang menganggap ikhlas adalah "melupakan" (memaksa untuk lupa). Ikhlas juga bukan "lupa" (sesuatu yang terjadi di bawah alam sadar).

Ikhlas adalah menerima apa adanya segala sesuatu yang telah terjadi, tanpa "melupakan" atau pun "lupa".

Dan ketika kamu memiliki pasangan hidup, itulah "ikhlas" yang harus kamu buktikan. Ini bukan akhir dari apapun, bahkan awal. Kini kamu menggantikan posisinya. Berusahalah menjadi yang terbaik untuk keluarga.

Tetaplah menjadi orang yang "ikhlas" dari apapun.

For my grandma Alm. SITI KHALDIDJAH LADJANGIROE :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar